12 Penemu Indonesia yang Penemuannya diakui oleh Dunia.

Bagibagiseru.com – Indonesia terkenal dengan keragaman adat dan budayanya, kaya akan sumber daya alam serta memiliki tanah yang subur. Disamping itu semua, Indoneisa juga mempunyai orang orang jenius yang bahkan penemuannya sampai diakui oleh seluruh dunia. Berikut adalah daftar 12 penemu jenius asal Indonesia yang penemuannya diakui dunia.

 

01. Prof. Dr. Adi Utarini Msc., MPH. PhD.

Pada akhir tahun 2020, Indonesia kembali dibanggakan atas pencapaian salah satu ilmuwan sains bernama Prof dr Adi Utarini, MSc, MPH, PhD, yang masuk ke daftar Nature’s 10: Ten People Who Helped Shape Science in 2020 dari jurnal ilmu pengetahuan Nature.Pada 2021, nama Utarini masuk ke dalam Time 100 yaitu daftar 100 Orang Paling Berpengaruh versi majalah Time.

Hasil penelitian Prof Adi Utarini dan tim berhasil mengurangi kasus demam berdarah hingga 77 persen di beberapa kota besar di Indonesia. Sebuah penemuan yang manfaatnya telah diakui dunia.

Beliau adalah seorang pengajar dan peneliti berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada.

Kepada surat kabar Kompas, ia berkisah bahwa sempat terkejut namanya masuk. Untuk memastikan, ia menghubungi Direktur WMP di Vietnam Scott O’Neill. Semula ia menduga namanya dimasukkan orang lain, rupanyalah Nature punya cara sendiri untuk memilih. Sebelum itu, kata Utarini, ia telah diwawancarai dan difoto khusus 2 pekan sebelum namanya masuk laporan jurnal itu.

 

02. Tri Mumpuni Wiyatno

Tak hanya Adi Utarini, pada 2020 Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni juga masuk dalam 22 Most Influential Muslim Scientists yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Centre.

Tri Mumpuni lahir di Semarang pada tanggal 6 Agustus 1964. Ia merupakan anak dari pasangan Wiyatno dan Gemiarsih. Kedua orang tuanya mengajarkan untuk berbagi dan memberi. Pada kelas 4 SD, ia sudah ikut ibunya keliling ke kampung-kampung mengobati orang yang kena penyakit koreng. Dari pengalaman itulah, ia mendapat pelajaran bahwa dari proses hubungan manusia itu uang bukan segala-galanya.

Ia dikenal sebagai tokoh yang mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang telah diakui baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dirinya tidak jarang berhari-hari tinggal di satu desa yang jauh dari akses infrastruktur dan informasi, hanya untuk memastikan kesiapan masyarakat membangun listrik mikro hidro.

Berkat jasa Tri Mumpuni, desa terpencil yang awalnya gelap gulita menjadi terang benderang. Karya Tri Mumpuni tentunya patut mendapat pengakuab Indonesia dan seluruh dunia.

 

03. Prof. Dr.-Ing. Ir. H. B.J. Habibie, FREng.

Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. (25 Juni 1936 โ€“ 11 September 2019) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. B. J. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatarbelakang teknokrat.

Semasa hidupnya, BJ Habibie di antaranya identik dengan julukan Bapak Teknologi. Alumnus Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, menorehkan sejumlah karya besar yang diakui oleh dunia.

Pertama adalah pencapaiannya atas kelahiran N-250 Gatotkaca, pesawat pertama Indonesia yang melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995. Karya besar lain adalah Teori Crack Propagation, sebuah solusi untuk mendeteksi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat.

Kontribusi BJ Habibie berhasil meringankan bobot pesawat kosong, tanpa berat penumpang dan bahan bakar, hingga 10 persen dari sebelumnya. Angka penurunan ini bisa mencapai 25 persen setelah material komposit dimasukkan ke dalam tubuh pesawat.

 

04. Dr. Joe Hin Tjio

Ilmuwan kelahiran Pekalongan ini berhasil menemukan fakta jumlah kromosom dalam tubuh manusia. Tiap manusia ternyata memiliki 46 buah alias 23 pasang kromosom yang membawa milyaran DNA. Dr. Joe Hin Tjio dilahirkan dari keluarga Tionghoa pada zaman pendudukan Hindia Belanda. Dia menuntut ilmu di sekolah penjajahan Belanda yang mengharuskannya untuk mempelajari bahasa Prancis, Jerman, Inggris, dan Belanda, selain bahasa nasionalnya, yaitu Indonesia.

Pada 22 Desember 1955, Joe menghasilkan suatu penemuan secara kebetulan ketika dia sedang memisahkan kromosom dari inti sel (nukleus) sejumlah sel. Dia mencoba mengembangkan suatu teknik untuk memisahkan kromosom di preparat kaca. Ketika preparat tersebut diamati di bawah mikroskop, dia menemukan hasil yang mengejutkan, yaitu terdapat 46 kromosom (23 pasang) pada jaringan embrionik paru-paru manusia.

Kemudian ia menuliskan temuannya dalam Scandinavian Journal Hereditas, pada 26 Januari 1956. Pada masa itu, merupakan suatu kewajiban di Eropa untuk menuliskan nama kepala laboratorium sebagai penulis utama sebagai pengakuan/penghormatan atas bimbingan dan dukungan yang diberikan laboratorium tersebut, namun Tjio menolak untuk melakukannya. Dia mengancam akan membuang karyanya bila tidak ditempatkan sebagai penulis utama pada jurnal terhadap temuan tersebut hingga akhirnya nama Tjio tercantum sebagai penulis utama, sedangkan Albert Levan sebagai penulis pendamping.

 

05. Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar ST. M.Eng.

Khoirul Anwar merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT). Teknologi ini lebih dikenal dengan nama 4G LTE di masyarakat umum.Ia telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878 and ITU-R S.2173.

Konsep FFT menjadi standar International Telecommunication Union (ITU) yang dipatenkan pada 2005. Lulusan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang ini juga punya hak paten lain, misalnya sistem deteksi illegal transmitter yang berpotensi dipakai dalam teknologi 5G.

Ia juga menemukan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang merupakan teknik modulasi untuk komunikasi wireless broadband yang tahan melawan frekuensi selective fading dan interferensi narrowband dan efisien menghadapi multi-path delay spread.

Temuan ini mendapat penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Temuan ini telah dipatenkan tahun 2010 dan kemungkinan besar dipakai untuk teknologi masa depan yang harus tetap optimal karena tantangan sinkronisasi.

 

06. Prof. Dr. Mezak Arnold Ratag

Beliau bernama Mezak Arnold Ratag, kelahiran Malang, 24 September 1962. Pria bergelar professor doktor ini menggeluti disiplin ilmu astronomi dan telah berkontribusi dalam penemuan planetary nebula. Planetary nebula adalah bintang seukuran Matahari yang memasuki masa akhir hidupnya.

Beliau berhasil meraih gelasr doktor pada tahun 1991. Disertasi yang dibuatnya berjudul โ€˜A Study of Galactic Bulge Planetary Nebulaeโ€™ dibawah bimbingan Prof. Dr. Stuart Pottasch.

Penemuan-penemuan planetary nebula-nya telah terbit dalam karya ilmiah nasional maupun internasional. Sudah ada lebih dari 100 sitasi internasional tentang karya-karyanya tersebut dalam bentuk jurnal, buku, dan prosiding baik nasional maupun internasional.

Berkat kontribusinya tersebut, namanya abadi dalam planetary nebula. Danย  sudah ada total 120 planetary nebula cluster yang menjadi campur tangannya. Melalui katalog penemuan planetary nebula terbitan Observatorium Strasbourg, nama-nama yang menjai camput tangannya seperti Ratag-Ziljstra-Pottasch-Menzies dan Ratag- Pottasch cluster.

 

07. Randall Hartolaksono Bsc., Msc.

Randall Hartolaksono adalah ilmuwan lulusan University of London asal Indonesia. Dia berhasil menemukan bahan bakar dari kulit singkong yang banyak digunakan perusahaan otomotif dunia. Bahan bakar temuan diakui perusahaan otomotif dunia, seperti Petronas, dan Ford. Randall sebelumnya mengenyam pendidikan formal di SMA Pangudi Luhur, Jakarta.

Ia juga adalah ilmuwan yang berhasil menciptakan bahan pemadam api yang terbuat dari kulit singkong. Temuan revolusioner arek Suroboyo kelahiran 16 Maret 1956 ini terjadi secara tak sengaja dimana saat itu, ia kuliah di jurusan Teknik Mesin Universitas London.Ketika ramuan tersebut jatuh di atas nyala api dan ternyata apinya padam, sejak saat itu di bawah bimbingan Profesor Evans, ia meneliti keampuhan kulit singkong.

Dari olahan kulit ketela pohon itu Randal berhasil menciptakan cairan pemadam api dari ledakan gas elpiji. Tak mudah baginya untuk menemukan cairan itu, ia harus melakukan riset selama 10 tahun dengan total biaya sebesar Rp10 miliar.

 

08. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo

Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1934 ini menemukan sistem arsitektur infrastruktur yang dikenal dengan pondasi cakar ayam. Salah satu tempat yang menggunakan temuan Prof Ir RM Sedyatmo adalah landasan pacu Bandar Soekarno Hatta.

Pendidikan dasar dilaluinya di HIS Solo (1916-1923), dilanjutkan ke MULO Solo (1923-1927), dan AMS B di Yogyakarta (1927-1930). Sedyatmo yang sering dijuluki “Si Kancil” karena terkenal karena banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) (sekarang ITB) Bandung (1930-1934).

Selesai dari THS pada 1934 dengan masa studi tepat empat tahun, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah setelah lulus dari THS (yang sekarang ITB) pada tahun 1934. Sedyatmo dikenal karena menemukan “Konstruksi Cakar Ayam” pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri.

Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo dari Jakarta menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 74 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.

 

09. Prof. Dr.rer.nat. Muhammad Nurhuda

Dr. Muhammad Nurhuda adalah seorang dosen dan peneliti di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Nurhuda telah membuat beberapa penemuan, salah satunya adalah kompor biomass yang diberi nama Kompor Biomass UB-03.

Kompor ini berbahan bakar biomass seperti potongan kayu kecil atau ranting-ranting pohon yang terbuang, bonggol jagung, dan sebagainya. Kompor Biomass ini sangat efisien karena menggunakan sistem pembakaran turbulen, sehingga dapat menghemat penggunaan biomass sampai 80% dibanding jika menggunakan kompor lain yang menggunakan kayu bakar.

Nurhuda juga mengembangkan Rancang Bangun Pilot Plan Gasifikasi Sampah Menjadi Syngas untuk Alternatif Pembangkit Energi Listrik yang Ramah Lingkungan. Rancangannya menghasilkan limbah kurang dari batas minimum WHO

Dan kompor Biomass UB-03 temuannya telah menjalani serangkaian perubahan desain, dan saat ini diproduksi dalam dua tipe yakni Tipe RT (Rumah Tangga) dan Tipe UKM (Usaha Kecil dan Mikro).

 

10. Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati

Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996. Tjokorda Raka Sukawati adalah insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu atau sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Sistem ini memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu lalu lintas. Hasilnya pembangunan jalan layang tidak menimbulkan kemacetan atau gangguan arus lalu lintas lainnya. Hasil temuan alumni teknik sipil ITB ini digunakan untuk membangun jembatan di Seattle.

Ia meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Dia mengatakan bahwa temuan itu atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cmยฒ yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya misterius baginya, entah dari mana saat itu ia menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cmยฒ itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cmยฒ.

 

11. Dr. Yogi Ahmad Erlangga

Dr. Yogi Ahmad Erlangga (lahir Tasikmalaya, ) adalah profesor asosiasi di Zayed University, Uni Emirat Arab. Pada tahun 2001, Yogi Ahmad Erlangga memutuskan melaksanakan riset untuk rumus persamaan Helmholtz. Rumus Helmholtz merupakan salah satu rumus tersulit di dunia dan perlu orang yang sangat cerdas untuk memecahkannya.

Ia menerima Penghargaan Achmad Bakrie X pada tahun 2012 setelah dia berhasil memecahkan Persamaan Helmholtz menggunakan diferensial. Yogi memecahkan persamaan tersebut dalam penelitian disertasi doktoralnya di Universitas Teknologi Delft.

Yogi Ahmad Erlangga berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust). Dengan penemuannya, proses penyelesaian data seismik menjadi ratusan kali lebih cepat.

Penemuan alumni Teknik Penerbangan ITB ini juga menjadi angin segar bagi perusahaan minyak bumi. Para insinyur minyak berhasil menyelesaikan berbagai data dengan lebih cepat dan akurat. Salah satu perusahaan minyak yang tertarik dengan temuan ini adalah Shell.

 

12. Dr. Warsito Purwo Taruno M.Eng.

Warsito P. Taruno adalah peneliti Indonesia yang berhasil menemukan alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT). Yang kemudian lebih dikenal dengan nama jaket Warsito. Meski mengalami kontroversi, temuan ini mendapat tempat di masyarakat lokal dan global.

Alat yang berbasis teknologi ECVT itu terdiri dari empat perangkat yakni brain activity scanner, breast activity scanner, brain cancer electro capacitive therapy, dan breast cancer electro capacitive therapy. Brain activity scanner dibuat Dr. Warsito sejak Juni 2010. Alat tersebut berfungsi mempelajari aktivitas otak manusia secara tiga dimensi. Bentuk alat tersebut mirip helm dengan puluhan lubang connector yang dihubungkan dengan sebuah stasiun data akuisisi yang tersambung dengan sebuah komputer. Alat itu bisa mendeteksi ada tidaknya sel kanker di otak. Dengan alat itu, dokter juga bisa melihat seberapa parah kanker otak yang diderita pasien. Sementara itu, breast activity scanner diciptakan pada September 2011 juga berfungsi mendeteksi adanya sel kanker di tubuh.

Selain dua alat tersebut, Dr. Warsito melengkapinya dengan membuat brain cancer electro capacitive therapy dan breast cancer electro capacitive therapy. Dua alat berbasis gelombang listrik statis dengan tenaga baterai itu terbukti dapat membunuh sel kanker hingga tuntas hanya dalam waktu dua bulan. Setelah menggunakan alat ini, reaksi tubuh pasien mengeluarkan keringat bukti alat tersebut bekerja baik.

Source : detikcom, Wikipedia, iNews, SINDOnews, Suara Muhammadiyah, Office of History,National Institute of Health, youngster, Brilio, Investor Daily, FAJAR, KOMPAS, Dictio Community, Institut Teknologi Bandung, Suara.

Share :

Leave A Comment

Program

Manca Nada

RJ : Pita CNC

Setiap Kamis,

15:00-17:00